Nusa Bali Tour Travel

Nusapenida Paket tour dan layanan jasa transportasi wisata, akomodasi, konsumsi, infomasi, transfer ke lombok, transfer ke bali, dengan pelayanan yang aman dan nyaman.

Sunday, January 21, 2018

Nusapenida: PAKET TOUR 1HARI 1MALAM

Nusapenida Paket Tour 1Hari 1Malam

Paket ini di mulai dari Sanur Bali, dan berakhir di tempat yang sama.
ITINERARY (jadwal)
Start dari Sanur menuju Nusapenida jam 07:30 atau 08:30
Tiba di Nusapenida jam 08:00 atau 09:00.
Driver merangkap guide telah siap di pelabuhan fast boat untuk memulai tour jam 08:30 atau 09:30
Tour berakhir pukul 18:00 langsung diantar ke hotel/homestay.
Esok pagi dijemput ke hotel/homestay jam 07:00 untuk diantar ke pelabuhan fast boat atau sesuai permintaan.
Setelah diberangkatkan menuju Sanur paket ini dinyatakan telah selesai.
Kami melayani dengan ketulusan hati, keselamatan, keamanan, kenyamanan pengunjung kami utamakan, kepuasan pengunjung adalah kebahagiaan kami.

Paket sudah termasuk:
#Tiket fast boat return
#Hotel/Homestay. Fasilitas, Kolam renang, Wifi, Tv Lcd, Breakfast
#Makan siang di lokasi 1x (lunch box)
#Air mineral secukupnya.
#Tiket masuk lokasi
#Transport Tour dengan Pilihan:
*Suzuki AVP SGX Luxury
*Toyota Avanza Veloz
*Toyota Kijang Innova
*Semua armada full AC. max 6 orang/mobile.

Untuk makan malam. Direkomendasikan untuk menunjuk salah satu rumah makan yang ada di Nusapenida. driver kami siap mengantar sampai selesai dan kembali ke hotel/homestay.
Obyek Kunjungan:
#Goa Giri Putri Temple.
#Atuh Beach/Atuh Rajalima Molenteng.
#Teletubies Hill.
#Kalingking Clift.
#Broken Beach/Pasih Uug.
#Angel's Billabong.
#Crystalbay Beach.

Biaya Nusapenida Paket Tour  1hari 1malam
2 Pax Rp1025000/pax (1 Kamar )
3 Pax Rp1009000/pax (2 Kamar )
4 Pax Rp825000 /pax  (2 Kamar )
5 Pax Rp855000 /pax  (3 Kamar )
6 Pax Rp759000/pax   (3 Kamar )

Paket ini khusus untuk pengunjung domestik
Untuk pengunjung WNA tambahan per orang Rp250000

Paket ini bisa dipesan mulai sekarang dengan cara:
SMS/WA ke 081339468838 atau 085737606449
Format pesan:
"Cek ketersediaan. Nusapenida: Paket................ Tanggal .../.../.... website............"
Tunggu balasan dari kami 30 menit.
Jawaban READY/Tersedia.
Lanjutkan dengan komonikasi untuk memperjelas hal-hal yang belum jelas seputar paket atau hal lain yang terkait dengan kunjungan ke Nusapenida.
Jika sepakat, lanjutkan dengan pembayaran sejumlah biaya tiket fast boat ke Rekening BRI atas Nama:  I Wayan Lugra. No Rek:474501000324503. Sisa dari harga total bisa dilunasi setelah selesai tour di Nusapenida kepada driver.
Demikian Nusapenida Paket Tour  1hari 1malam.
Sampai jumpa di Nusapenida

Saturday, December 23, 2017

Nusapenida. Paket Tour   1 hari kembali. II

Paket Tour Nusa Penida  1 hari kembali. II

Mulai dari: Hotel seputar Denpasar.
Diberangkatkan menuju Nusa Penida Jam 07:30 atau 08:30
Berakhir di: Hotel yang sama.
Diberangkatkan dari Nusa Penida menuju Sanur Pukul 15:30 atau 16:30

Destinasi:
1. Kalingking Clift
2. Broken Beach
3. Angel's Billabong
4. Crystalbay Beach

Tour di mulai jam 08:30 atau 09:30
Tour berakhir Pukul 14:30 atau 15:30

Sudah termasuk:
Antar jemput ke hotel tempat menginap seputar Denpasar
Tiket fast boat Sanur Nusa Penida PP
Makan siang 1 x di lokasi ( kotak )
Air Mineral secukupnya.
Tiket masuk lokasi.
Kendaraan Tour pilihan:
Max 6 pax/mobil
Suzuki AVP Luxury
Toyota Avanza Veloz
Toyota Kijang Inova

Paket Tour Nusa Penida  1 hari kembali. II
Biaya:
2. Pax Rp787500/pax
3. Pax Rp709000/pax
4. Pax Rp600000/pax
5. Pax Rp535000/pax
6. Pax Rp492000/pax
Paket ini khsusu untuk pengunjung domestik.
Untuk pengunjung WNA tambahan biaya Rp250000/pax
Untuk yang boking 7 sd 3 hari sebelum hari kedatangan diberikan discont 5% dari biaya total.

Paket ini bisa dipesan mulai sekarang melalui panduan order yang telah tersedia.
Paket Tour Nusa Penida  1 hari kembali. II




#pakettournusapenidamurah #transporttournusapenida #wisatanusapenida

Paket Tour 2Hari 1Malam Nusa Penida.
Paket ini dimulai dari Pantai Sanur Bali. Dan berakhir di tempat yang sama.
Di seberangkan dari Sanur dengan fast boat menuju Nusa Penida jam 07:30 atau 08:30.
Tiba di Nusa Penida jam 08:30 atau 09:00 dengan lama penyeberangan hanya 30-45 menit.
Driver kami telah siap menjemput di pelabuhan masing-masing boat yang kami rekomendasikan melalui pesan singkat kepada pengunjung.
Selama proses pendataan penumpang hingga naik ke atas boat pengunjung di pandu oleh awak boat yang telah menjalin kerja sama dengan kami.

Inclued:
#Tiket boat Sanur - Nusa Penida PP
#Hotel/Homestay: F Breakfast, Wifi, Kolam Renang.
#Makan siang 1x2 di Lokasi atau sesuai permintaan.
#Air mineral secukupnya selama perjalanan.
#Snorkeling lengkap.
#Transportasi tour AVP Luxury.Avanza Veloz, Kijang Innova

Untuk makan malam Visitor dipersilahkan untuk menunjuk restauran sesuai selera yang ada di Nusapenida, diantar sampai selesai dan kembali ke hotel/homestay.

Paket Tour 2Hari 1Malam Nusa Penida.
Hari Pertama.
Obyek yang dikunjungi:
1. Atuh Beach/Atuh Raja Lima
2. Bukit Teletabis
3. Tembeling Natural Water
4. Kalingking Clift
5. Broken beach
6. Angel's Billabong
7. Crystalbay Beach. 

Hari ke 2
Snorkeling spot:
1. Manta Point
2. Gamatbay
3. Crystalbay/Toyapakeh Point
4. Budha Temple
Paket Tour 2Hari 1Malam Nusa Penida.
Biaya:
1 orang Rp2050000 1 kamar
2 orang Rp1,175000 per orang 1 kamar
3 orang Rp10,59000 per orang 2 kamar
4 orang Rp868,750   per orang 2 kamar
5 orang Rp880,000   per orang 3 kamar
6 orang Rp784,000   per orang 3 kamar

Paket ini khusus untuk pengunjung domestik
Untuk pengunjung WNA tambahan biaya Rp250000/orang.

Bisa dipesan mulai sekarang atau paling tidak 3 hari sebelum tiba di Nusa Penida. Cara memesan silahkan ikuti panduannya di halaman khusus yang telah kami sediakan.
Paket Tour 2Hari 1Malam Nusa Penida.

Sunday, November 19, 2017

Tour Package, Tour Nusapenida, Paket tour murah, Liburan Nusapenida

Paket tour murah, Nusapenida tour, Tour Nusapenida, Paket tour Murah Nusapenida.

Tour Package Nusa Penida 1 day return. II

Starting from: Hotels around Denpasar.
Departed to Nusa Penida at 07:30 or 08:30
Ends at: Same hotel.
Depart from Nusa Penida to Sanur At 15:30 or 16:30

Destinations:  Tour Package Nusa Penida 1 day return. II
1. Kalingking Clift
2. Broken Beach
3. Angel's Billabong
4. Crystalbay Beach
Tour starts at 08:30 or 09:30
Tour ends at 14:30 or 15:30

Already included:    Tour Package Nusa Penida 1 day return. II
Shuttle to hotel where to stay around Denpasar
Fast boat tickets Sanur Nusa Penida return
Lunch 1x at the location (box)
Mineral water to taste.
Entrance Ticket location.
Vehicle Tour of choice:
Max 6 pax / car
Suzuki AVP Luxury
Toyota Avanza Veloz
Toyota Kijang Inova

Cost:  Tour Package Nusa Penida 1 day return. II
2. Pax Rp787500 / pax
3. Pax Rp709000 / pax
4. Pax Rp600000 / pax
5. Pax Rp535000 / pax
6. Pax Rp492000 / pax
This package is for domestic visitors.
For additional WA visitors it costs Rp250000 / pax
For a 7 to 3 day boking before the day of arrival is given a discont 5% of the total cost. Tour Package Nusa Penida 1 day return. II

This package can be ordered from now on through the available order guides.

Friday, July 5, 2013

Berkunjung ke Nusa Penida
sebelum melakukan perjalanan, silahkan dapatkan infonya
di web Nusa Penida Transport di bawah ini.

untuk terhubung ke wb ini silahkan klik di bawah ini
NUSA PENIDA TRANSPORT

 

Harga Spot Tours Nusa Penida yang ditawarkan oleh salah satu

Group Angkutan darat di Nusa Penida

 

Menaikkan Traffic Dengan Sistem MLM

Mau tahu Cara cepat update PageRank di Google? Makanya jangan pernah menganggap remeh penyebaran produk dengan pemasaran sistem Multi Level Marketing . Dalam postingan kali ini saya mau mencoba mengajak kalian semua untuk memanfaatkan kedahsyatan faktor kali dan kecepatan penyebaran ini dalam bentuk backlink.

Caranya gampang kok, yang perlu sobat lakukan adalah meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel kalian.


  1. Kata Mutiara
  2. Sahabat Pena
  3. Pintu Taubat
  4. Babul Fatah
  5. Cinta Rosul
  6. Satrio Piningit
  7. Free Backlink
  8. Free Banner
  9. Backlink Gratis 
  10.  Babad Nusa Penida Menggugat

Tapi ingat, sebelum kamu meletakkan link diatas, sobat harus menghapus peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Yang tadi nomor 2 jadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link sobat sendiri di bagian paling bawah (nomor 10). Jika tiap peserta mampu mengajak 5 orang saja, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah:


Ketika posisi anda 10, jumlah backlink = 1
Posisi 9, jml backlink = 5
Posisi 8, jml backlink = 25
Posisi 7, jml backlink = 125
Posisi 6, jml backlink = 625
Posisi 5, jml backlink = 3,125
Posisi 4, jml backlink = 15,625
Posisi 3, jml backlink = 78,125
Posisi 2, jml backlink = 390,625
Posisi 1, jml backlink = 1,953,125


Dan semuanya menggunakan kata kunci yang anda inginkan. Dari sisi SEO anda sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung downline lalu mengklik link Anda itu, maka anda juga akan mendapatkan traffic tambahan.

Nah,  Silahkan copy paste artikel ini, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link web anda di posisi 10. Ingat, Anda harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika anda tiba2 di posisi 1, maka link anda akan hilang begitu ada yang masuk ke posisi 10.

Selamat Mencoba....

Thursday, July 4, 2013

Inilah beberapa obyek wisata yang layak anda kunjungi di Nusa Penida
Kami selalu siap dengan beberapa armada yang kami miliki untuk mengantar anda bersenang-senang di pulau Nusa Penida. Tiada jalan di Nusa Penida yang luput dari roda kendaraan kami, kami sangat paham akan kondisi dan situasi Nusa Penida, sedari Nusa Penida belum disentuh aspal kami telah jelajahi pulau ini dengan kendaraan tua. Sehingga sampai saat ini kami sedikitpun tak pernah merasa kesulitan untuk mengantar pengunjung menuju obyek yang dituju. Berikut ini kami sajikan untuk anda beberapa obyek yang ada di Nusa penida.


Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida Angel's Billabong
Angel's Billabong

Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida Banah Clift
Banah Clift

Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida Atuh Beach
Atuh Beach

Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida Crystal bay Beach
Crystal bay Beach

Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida Gamat Bay Spot Snorkeling
Gamat Bay

Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida Pohon Cinta di Kelingking Clift
Pohon Cinta di Kelingking Clift

Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida Pasih Uug/Broken Beach
Pasih Uug/Broken Beach

Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida Pasih Uug Broken Beach
Pasih Uug/Broken Beach

Spot Kunjungan Paket Tour Nusa Penida Kelingking Clift
Kelingking Clift

Spot kunjungan Paket Tour Nusa Penida
Atuh Raja Lima/Molenteng

Inilah beberapa informasi spot snorkeling di Nusapenida.

Untuk kunjungan satu hari langsung balik ke Sanur atau Denpasar sekitarnya, kami rekomendasikan untuk memilih beberapa spot seperti berikut ini.
snorkeling, crystalbay beach, nusapenida, paket tour nusapenida.


1. Manta point.
2. Buddha Tample.
3. Crystalbay 
4. Gamat bay.
5. SD point
6. Toyapakeh point.


Saturday, June 29, 2013

BNPM: MANGKU TUDE GEMBRONG



Gambar




BIAS MENTIG


Gambar ini terdapat didalam areal Pura Taman Bias Mentig, yang merup[akan cikal bakal nama Pura Dhang Kayangan Dalem Bias Mentig di Desa Pakraman Nyuh Kukuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kab. Klungkung. Prov. Bali. Indonesia.

Keterangan singkat Gambar

Gambar ini merupakan halaman utama Pura Taman Bias Mentig. Keberadaan Pura ini hanya beberapa meter dari Pura Dalem Bias Mentig, Pura Taman Bias Mentig ini juga merupakan kesatuan dari Pura utamanya yaitu Pura Dalem Bias Mentig. Didalam gambar terlihat sebidang tanah yang ditumbuhi oleh rumput – rumput kering ( karena saat di poto musim kemarau ) dan di kelilingi kain yang berwarna hitam. Tanah tersebut materialnya kebanyakan dari pasir, (pasir Bhs Bali Bias ) Sampai saat ini pasir tersebut masih kelihatan lebih tinggi dari tanah areal Pura, ketinggian pasir tersebut kurang lebih 1 meter sepanjang kurang lebih 25 meter berbentuk L. ujung L yang di bawah mengarah ke barat daya, dan ujung L yang satunya mengarah ke timur laut. Jika kita lihat dari dataran areal Pura, pasir ini seolah – olah timbul membumbung dari perut bumi, Timbul ( Bhs Bali Mentig ). Sebelum di areal pasir ini di bangun sebuah Pura Taman, Ada seorang warga yang mejadi penggarap tanah pelaba Pura ( Pelaba = sisa dari sebidang tanah yang dipergunakan pekarangan Pura inti ) warga penggarap tersebut bercocok tanam di atas pasir timbul tersebut sembari berusaha meratakannya setiap kali dia bekerja, namun pasir tersebut tidak pernah mampu dirataknnya, sehingga sampai saat ini pasir tersebut semakin tinggi dan memanjang jika dibandingkan pada awal pembangunan Pura Taman tersebut. Pondasi tembok panyengker yang di barat daya kini telah terkubur, dan tembok panyengker yang di timur laut kini telah pecah. Demikian sekilas tentang Pura Taman Bias Mentig di desa Pakraman Nyuh Kukuh. informasi selanjutnya akan menyusul. (MTG)

A brief description Picture

This image is contained within the area of ​​Taman Bias Mentig, which merup [embryo will dhang Kayangan name Pura Dalem Mentig Bias in the village of Nyuh Pakraman Steady, Ped village, District Nusa Penida, Kab. Klungkung. Prov. Bali. Indonesia.
A brief description Picture
This image is the main page Taman Mentig Bias. The existence of this temple is only a few meters from the Pura Dalem Mentig Bias, Bias Mentig Taman is also an integral part of the main temple of Pura Dalem Mentig Bias. In the picture looks a piece of land covered with grass – hay (as in the photograph as the dry season) and surrounded the black fabric. The land is mostly material from the sand, (sand Bhs Bali Bias) Until now the sand is still perceived to be higher than the land area of ​​temples, sand height of approximately 1 meter along the approximately 25 meter L-shaped ends under the L leads to the southwest, and the other end of L leads to the northeast. If we look from the plains arela temple, sand seola – though rising from the ground arise, Arise (Bhs Bali Mentig). Before the sand in the area is built a temple garden, There’s a land-becoming citizens pelaba Pura (Pelaba = remainder of a parcel of land that is used yard Pura core) resident tenants are fished above the sand arise while trying to flatten each time he works , but the sand was never able dirataknnya, so until now the sand is getting higher and elongated compared to the beginning of construction of the temple garden. Panyengker the foundation wall in the southwest now been buried, and the walls are in the northeast panyengker now been broken. Similarly, a glimpse of the Pura Taman Mentig Bias in the village of Nyuh Pakraman Strong. further information will follow. (MTG)

Friday, June 28, 2013

Pura Segara Penida

Pura Penida yang termuat dalam Babad Nusa Penida fersi Dukuh Jumpungan, Berada di tepi pantai sebuah teluk di bagian barat Pulau Nusa Penida, teluk ini menurutr penulis juga lumayan indah pemandangannya karena tepat di mulut teluk ini terdapat sebuah pulau kecil atau gili kecil yang disebut Batu Mejineng, dan sebagai beground gili kecil ini yaitu Pulau Nusa Ceningan. Keberadaan Pura Penida ini tepatnya di Banjar PenidaDesa Sakti Kecamatan Nusa Penida kabupaten Klungkung Prov Bali Indonesia. Pura Penida ini diempon atau dipertanggung jawabkan pisik maupun non pisiknya oleh warga masyarakat Desa Sakti secara keseluruhan dan warga masyarakat beberapa Banjar Desa Bunga Mekar yang merupakan sebuah Desa yang tidak terlalu tua umurnya karena keberadaannya merupakan hasil pemekaran dari Desa Sakti.

Pada umunya di Nusa Penida, setiap Pura yang berdirinya di dekat pantai selalu Pura tersebut di namakan Pura Segara, tidak terkecuali Pura Penida juga di kenal dengan nama Pura Segara Penida. Demikian juga Pura – pura lainnya, apakah itu Pura Dhang Khayangan, Pura Desa, bahkan Pura – pura kecil atau tempat penyiwian juga tidak luput dari sebutan Pura Segara. Sehingga hal ini menurut penulis perlu kiranya dibenahi khususnya pemahaman terhadap nama – nama Pura agar disesuaikan dengan Fungsinya, karena jika hal ini dibiarkan tidak tertutup kemungkinan generasi berikutnya akan mewarisi kebingungan, jika dalam hal menyembah manifestasi Ida Sanghyang Widhi saja anak cucu kita kebingungan, apalagi dalam hal mencari makan untuk menyambung hidup ini? Sekecil apapun yang namanya kekeliruan hal tersebut tetap mempunyai dampak yang negative terhadap diri seseorang yang memiliki paham tersebut maupun terhadap lingkungan di mana Pura itu berada.  Hal yang negative yang bisa terjadi pada diri seseorang yang mempertahankan paham yang keliru, yaitu semakin butanya hati dan pikiran untuk mencari dan mendapat hal – hal benar sehingga apa yang didengar dari orang lain yang dipercaya, yang didengar itulah dipertahankannya walau nyata – nyata hal itu adalah keliru. jika kekeliruan ini dipertahankan bukankah lambat laun akan menjadi budaya di lingkungan di mana pura itu berada? jika jawabnya ya, betulkah budaya tersebut akan menjadi Budaya Yang Keliru? Jika jawabnya juga ya, itu berarti kita akan memiliki generasi yang keliru dan lingkungan yang keliru. Apakah ini kita biarkan? tanyalah diri kita masing2 dan jawablah dengan kata hati!!!

Pura Penida dibangun oleh Ki Dukuh Jumpungan setelah beliau selesai membuat loloan atau kali yang ada di Banjar Penida, demikianlah beberapa kalimat yang termuat dalam babad Dukuh Jumpungan yang juga di Nusa Penida terkenal dengan sebutan Babad I Renggan. Dan di sekitar Pura lah Ida Ki Dukuh Jumpungan menginjakan kakinya yang pertama di Pulau Nusa Penida. Serta menetap di pinggir pantai dan di pinggir sungai (loloan) Penida, Untuk status Pura Segara Penida, penulis belum berani untuk meng informasikannya, tapi jika melihat ceritra yang ada dalam Babad Dukuh Jumpungan, status pura ini sangatlah jelas yaitu Dhang Khayangan, namun jika kita melihat dari sudut pandang nama Pura ini, cendrung Pura Segara Penida ini merupakan Pura Swegina, yaitu sebuah Pura tempat para nelayan, atau para pengusaha, yang bergerak di laut untuk meng agungkan nama Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasiNya sebagai Ida Bhatara Baruna, serta tempat untuk mewujudkan rasa bhakti dan terima kasih para nelayan atau lainnya yang berkaitan dengan laut kepada beliau Bhatara Baruna. Hal inilah yang penulis maksud untuk dibenahi, agar pura – pura yang ada khususnya di Nusa Penida, agar jangan nantinya kekeliruan semakin menggunung. selain Pura Segara Penida yang penulis maksud, masih banyak pura – pura segara lainnya yang penulis rasa tidak sesuai dengan namanya jika penulis melihatnya melalui Babad Dukuh Jumpungan. Termasuk banyak Pura Segara yang di empon oleh sebuah Banjar atau Desa Pakraman di Nusa Penida. Bila saja kalimat SEGARA tersebut yang melekat pada nama pura tersebut hanyalah sebagai nama, dengan alasan bahwa pura tersebut berada dekat dengan pantai, penulis tidak terlalu risih atau mempermasalahkannya, tapi bila nama SEGARA tersebut yang artinya memang seperti PURA SEGARA swagina, inilah yang penulis maksud bahwa sebuah desa pakraman atau banjar pakraman tidaklah lajim mengempon Pura Segara bila kita mengacu pada tujuan sastra  yang menyatakan bahwa Desa Pakraman ini yang ada di Bali ini di tata oleh Ida Rsi Markandya, hanya dengan tiga dasar pemikiran, yaitu Parahyangan, Pawongan,Palemahan, sungguh sangat sederhana dasar tersebut jika kita menghitung jumlahnya, namun makna serta tujuan tiga dasar tersebut sangatlah luas dan luluh menyatu menjiwai  dalam segala hal di dunia ini. Tanpa dijiwai oleh tiga hal tersebut, sedikit kemungkinan kehidupan akan terjadi di dunia ini. Boleh jadi nama Segara tersebut kita warisi dari nenek moyang kita, namun jika hal tersebut bertentangan dengan sastra yang ada yang juga merupakan asal muasal terciptanya dunia, kenapa tidak kita benahi ? Kenapa kita harus takut untuk membenahi kearah yang lebih positif? dan kenapa kita harus mempertahankan yang keliru? sementara kita sebagai umat yang memeluk agama hindu sudah sangat jelas dasar atau pijakan kita dalam menata lingkungan ini. Dan penulis sangat bersyukur telah terlahirkan ke dunia ini dari rahim seorang manusia yang ber agama hindu, penulispun merasa pisik ini walau mampu hidup selama seribu tahun lamanya takan ada artinya di dunia ini setelah pisik ini ditinggal oleh penghuninya yang maha mulya, hanya pemikiran yang benar, bicara yang benar, dan perbuatan yang benar, yang tidak akan terjamah oleh kelapukan, kematian, kehancuran, dan itulah yang ingin penulis wariskan pada anak cucu kita kelak.

Jika memang nama Segara tersebut kita mendapat dari warisan nenek moyang kita terdahulu, salahkah keturunannya melestarikannya dan memebenahinya menuju arah dan fungsi yang sebenarnya? Jika saja jawabnya ya, tentu akan timbul pertanyaan lain lagi, yaitu: apa yang mendasari pemikiran seseorang yang menjawab ya tersebut? Nah demikianlah para pengunjung yang penulis hormati, secuil rangkaian hurup yang merupakan ungkapan dari apa yang dilihat dan dialami oleh penulis termasuk juga yang terjadi di Desa Pakraman Penulis sendiri. Sampai disini dulu penulis temani para pengunjung, mudah – mudahan kita selalu dalam lindungan Ida Sanghyang Widhi Wasa, sehingga kita dapat jumpa lagi walau hanya lewat media  dunia maya ini. Terima Kasih.
Untuk Informasi tentang fisik Pura Segara Penida, penulis akan berusaha untuk mendapat Gambarnya dan segera akan penulis aploud di blog ini. Terima kasih atas kunjungan anda.



BNPM: MANGKU TUDE GEMBRONG

Monday, June 24, 2013

Paket Tour Nusa Penida
Pasih Uwug/Laut Rusak

Pasih Uwug satu-satunya obyek wisata yang berada di Nusa Penida, selain keberadaan pasih uwug itu sendiri yang sangat menarik untuk dilihat, pemandangan sekeliling nyapun tak kalah menarik untuk dijadikan obat pelipur saat ada kegalauwan menyelimuti hati, hamparan buih putih yang diterpa angin semilir dikala senja sungguh menakjubkan yang disuguhkan oleh ombak-ombak kecil di samudra yang luas. Sejauh mata memandang sejauh itu pula keindahan-keindahan ombak yang saling berkejaran disuguhkan oleh laut biru walau terkadang berkelip bayangan hotel-hotel yang ada di Nusa Dua Bali. 

Pada saat malam akan memperkosa siang, pemandangan matahari terbenam yang selalu tanpa henti setiap harinya menemani posisi pasih uwug. Tatkala hari telah malam, keheningan seputar pasih uwug semakin menambah kesakralan keberadaannya yang konon pasih uwug ini terbentuk dari ulah manusia yang tinggal diseputarnya. 

Apalagi dekat pasih uwug ini terdapat tiga telaga kecil yang masing-masing mempnyai daya tarik tersendiri, sehingga sangat terasa energi yang kuat terpancar membentengi lokasi ini. Menurut legenda atau cerita rakyat yang singkat tentang terbentuknya pasih uwug ini bermula dari salah satu keluarga yang bermukim tepat diatas yang belum terbentuk lubang besar menganga. Seputar pasih uwug ini dihuni oleh beberapa keluarga petani, tempat tinggalnyapun terpencar,  selain yang tinggal diatas tanah yang dulunya sebelum terjadi proses lubang ada yang tinggal ditepi tebing bahkan di seberang tebing yaitu tepatnya di atas batu yang ada di seberang, konon dulunya menjadi satu daratan dengan posisi lubang besar sekarang ini. 

Awal kisah terjadinya pasih uwug bermula dari Pak Tani yang hendak menanam jagung. Menanam jagung di Nusa Penida pada umumnya mempergunakan alat yang berupa kayu yang ber ujung lancip untuk membuat lubang kecil ditanah yang akan di tanamijagung. 

Saat Pak Tani membuat alat tersebut ( penyugjugan) kayu yang telah diperoleh dari hutan seputaran pasih uwug ini lalu dilancipkan menggunakan parang yang dibawah pohon besar dan berlanskan akar pohon tersebut. Namun hal aneh yang terjadi saat parang Pak Tani mengenai akar pohon tersebut, akar pohon yang terkena parang Pak Tani terluka dan mengeluarkan darah. 

Dengan adanya darah yang keluar dari akar pohon tersebut membuat Pak Tani semakin penasaran untuk lebih tahu seraya memberitahu tetangga dan teman- temannya. Datanglah rame-rame orang-orang yang tinggal diseputar pasih uwug ketempat akar yang berdarah. 

Dan tanpa berpikir panjang akar pohon tersebut dipotong-potong lalu dibagikannya pada semua warga pasih uwug untuk dimasak dan dimakan. Setelah malam tiba, kebetulan malam itu malam menjelang bulan purnama, berkumpulah sebagian besar warga pasih uwug dipelataran rumah Pak Tani yang menemukan akar berdarah tersebut sembari menceritakan betapa enaknya akar kayu yang berdarah itu. 

Tidak berapa lama datanglah seorang Pak Tua yang sudah renta dan kumal yang tak dikenal oleh siapapun yang ada diseputaran pasih uwug. Pak Tua pun segera memberikan nasehat pada semua yang ada di pelataran rumah Pak Tani, untuk kedepannya jangan lagi berbuat seperti siang tadi sembarangan memotong dan membagi-bagi daging sapi milik orang lain. Sebagian warga yang hadir dengan suara yang keras membentak PakTua dan tidak terima atas nasehatnya yang juga secara tidak langsung mengatakan warga mencuri sapi. 

Dengan demikian untuk menguji kebenaran warga bahwa dirinya tidak mencuri sapi seperti yang dituduhkan oleh Pak Tua. Pak Tua lalu mengeluarkan sebatang lidi daun kelapa dan langsung menancapkannya ketanah, setelah lidi tertancap di tanah Pak Tua berkata, “Hai orang-orang yang ada disini, barang siapa yang mampu mencabut lidi ini dan lidi ini mampu tercabut olehnya, itu menandakan bahwa orang-orang disini memang jujur dan tidak benar mencuri sapiku” Setelah Pak Tua selesai berkata demikian, saling berebut orang-orang yang hadir ingin mencabut lidi tersebut, sehingga tak satupun orang yang mampu mencabut lidi tersebut. 

Karena tak ada yang mampu mencabut lalu Pak Tua berkata lagi. “ Nah karena kalian tidak mampu mencabut lidiku maka itu artinya kalian sudah tidak jujur lagi pada diri kalian semua dan lihatlah sekarang aku akan mencabut lidi ini. Pak Tua dengan segera mencabut lidi yang ditancapkanya ditanah, setelah lidi tercabut keluarlah air dengan sangat cepat dari tanah bekas lidi menancap, air keluar dengan kecepatan yang tak terpikirkan, air lautpun bergejolak keras disebelah barat pasih uwug sehingga banyak menghancurkan daratan dan rumah penduduk yang ada, lubang besarpun timbul dengan sangat cepat sehingga rumah yang ada di seputaran lidi tertancap hilang dengan seketika bagaikan ditelan bumi. 

Pak Tua hilang tanpa bekas, orang-orang seputaran pasih uwugpun juga ikut hilang diterjang air dan ombak gejolak air laut.
Paket Tour Nusa Penida
Demikianlah sekelumit cerita rakyat yang beredar di Nusa Penida bagian barat, sehingga tempat itu dinamakan Pasih Uwug atau Laut Rusak, sebagai bukti bahwa tempat ini pernah dihuni penduduk, di bongkahan batu karang besar yang ada di seberang barat lubang besar pasih uwug beberapa tahun yang telah lalu sekitar tahun 1982 sd 1985 penulis melihat diatas bongkahan batu karang besar tersebut masih berdiri sebuah tiang rumah (jineng) yaitu rumah yang selalu ditempatkan ditengah-tengah pekarangan sebagai tempat menyimpan hasil panen. Namun terakhir penulis datang di pasih uwug tiang rumah tersebut telah menghilang, mungkin karena termakan usia atau mungkin pula karena ulah manusia.

Ok pengunjung yang terhormat, sampai disini dulu penulis menyambung lidah tetua penulis untuk selalu diingat dan dipetik hikmahnya khususnya kejujuran untuk diri sendiri sangat diperlukan dalam menjalani hidup ini untuk landasan perjalanan menuju ujung kehidupan. Terima kasih atas kunjungannya sampai jumpa lagi disecuil cerita lainnya. (((((((((MTG)))))))))

Saturday, March 27, 2010





OM Awignam mastu nama sidyam.

Nihan tingkahing pretiwi, tur hana gunung luhur, tan hana manih ngaluhurin gunung ika, ngaran linggih Bhetara Brahma, Bhetara Wisnu, Bhetara Iswara, muwah ngaran linggih Sang Hyang Siwa Pasupati. Muang Betari Rohini ngaran Bhetari Uma, ring pertiwi kabeh. Iki tingkahing tatwa I Renggan hana saking prenah kompiang I Dukuh Jumpungan. Ia hana ngaran saking putran Bhetara Guru muang I Branggi Putran Bhtara Guru. Sangkaning ia mewasta I Dukuh Jumpungan duaning ia dados dukun dening ia ngusadain Bhetara – Bhetari kabeh, ika ia mengaraning Dukuh Jumpungan apan ia sakti tur pradnyan wicaksana. Putran I Dukuh Jumpungan muang Ni Mrahim madue putran macaling, mengaran I Mrajen I Mrajan ika. Dados Merajan merabi ring Lundah, Ni Mrahim meduwe putra mengharan I Gutra, I Mecaling mengaran Ida Ratu Gede Dalem Nusa, Sametone mengharan I Agung Dalem Sahang, hana mengharan Ni Tolih, Ni Pari, I Renes, I Angga, I Rona, sami ia hana ring jagat Nusa.

I Dukuh Jumpungan hana ia rumuhun ring Penida , laut ia hangawe lolowan ring penida pitung rahina, raris I Dukuh Jumpungan ia mengenah ring tepining segara ring lolowan Penida ring jagat Nusa , Dewane ring puncak gunung Mundi hingaraning istri ia maharan Dukuh Cemeng, sesai akarya kain kasa tur hana Dewa mula irika ngaran Dewa Ni Rohinin megenah ring puncak gunung Mundi jagat Nusa Penida. Dewane sane magenah ring tepining segara ring tukad Penida I Dukuh Jumpungan, sane kari ia ring jagat Bali ingaraning Dewa Nawa Sanga I kober Putih, I Kober Kuning, I Koder Ireng , I kober Bang , I Kober Manca Warna megenah ring jagat Gelgel Bali. Sane malinggih ring gunung Agunge di Bali, ngaran Bhetara Brahma, Bhetara Wisnu , Bhetara Iswara muang Sang Hyang Siwa Pasupati, muang Dewi Putri ngaran Bhetari Uma, muang dewane di Toh Langkir ngaran Dewa Bhetara Sambhu.

Dados hana kayun ida, sane malinggih ring gunung Agung tan becik rikalaning Ida macingak ring gunung jagat Nusane ring puncak Mundi . apan ia istri ngaran tan wenang tegehan, laut ia kalangseg gunung Mundi ne, apan ia landung tegeh magolengan, antuk Ida Bhetara sane malinggih ring muncuk Gunung Agunge ring jagat Bali. Matemahan bah mabriyug gunung Jagat Nusa Penidane, bah kelod kangin, muncuk nia mengaran Bukit Tunjuk Pusuh, dening samangkana matemahan kroda Dewane sane malinggih ring Gunung Nusa Penida, Dados I Renggan ia prenah kompyang I Dukuh Jumpungan ia nunas panugrahan ring Bhegawan Weswa Karma, tur gelis ia uning saha pradnyan anggawe Prahu muwah sarwaning wewangunan,

Tur hana manih Bhetara Ghana ngalugrahin I Dukuh Jumpungan saluiring pacang hana ring Idep nyane I Dukuh Jumpungan, Tur Bhetara Baruna amaweh ia I Renggan panugrahan tan bisa mati. Lawut hana idep nyane I Renggan ia pacang mintonin kesakten idep nyane, apan ia mahan panugrahan Sang Hyang Ghana Bhetara Baruna,
muwah nyoba kesakaten Bhetara ne sane malinggih ring pucak Gunung Agung ring Jagat Bali, apan ia pada kebrahmantiyan, wastu idep nia I Renggan praya nrejang Gunung Agung jagat Bali ne dening Prahu, lawut katuwunang Prahune ring tepining segara Penida.

Duaning Bhetara Toh Langkir ring puncak Gunung Agung sampun Ida macingak, tumuli raris Ida aminta tulung ring Bhetara Indra, den sida kalah I Renggan, Ida Bhetara Indra digelis eling ring I Renggan sane polih waranugraha saking Ida Bhetara Baruna melarapan pastu I Renggan tan bisa mati – mati, irika digelis Ida Bhetara Indra tangkil ring Ida Bhetara Baruna, Ida Bhetara Baruna sumanggup pacang munahang idep muwang kesaktiyan nia I Renggan. Nanging hana sabda nira Bhetara Baruna ring Ida Bhetara Indra, tan dadi ia pejahang I Renggan,
Risampun sami cumawis bebawosan, di gelis Ida Bhetara Indra lumampah saha ngadeg nyantosang ring Jagat Nusa Penida ring bucu kaja kawuh, saking irika Ida nyingakin, raris prapta ikang Prahu nia I Renggan ring tasik melayar tan kepampangan pelayar nia mangutara, dening samangkana lawut Bhetara Indra nengkejutin dening sabda, “ Ih dadi iba tumben Prahu melayar ring segara, pacang kija iba jani? Risadakalania Prahu ika mebatekan, wastu cengangelan nia I Renggan, saha tan larapan nia anglepas talin layare, rehning angrungu ikang sabda ring tepining Jagat Nusa Penida
tan hana sinangkan nia,
Dening layar Prahu ika sampun supenuh medaging marut, wastu nyulempang ikang Prahu tur kelem aparo, ika nimitaning mengaran Tanjung Galumpang Gili Ceningan, apan hana layar bidak nia kari ngenah kelep – kelep putih, ika ingaranan Jagat Lembongan, Rehning kepanggih kacingak saking Jagat Nusa Penida ring tepining nusane pinih kaja kawuh, ika nimitaning mengaran Tanjung Kuning muwah Tanjung Akuh, riantuk nyantos malingkuh Prahune kacingak saking irika, laju sira para sanak putunira I Renggan macebur tur melangi ring segarane saha nyujur tepining Jagat Nusa Penida, tur sida prapta ring Jagat Nusa, dadi ia I Renggan nu idup, tan sinipi kebrahmantiyan nia, wastu malih ia I Renggan anggawe Prahu.

Lawut kemargiyang Prahu inucap kasorogang ring dangin pukuh bukit Tunjuk Pusuh, tur kaselag di tengah lolowan jagat Nusane ia ngulah utara ngantos sampun rawuh ring tengahing segara, wastu pegat sahak jagat Gunung Nusa Penida ngantos doh ring wetan, dados punika ke wastanin Jagat Sasak, dados malih Prahune I Renggan tan sida pacang nrejang Gunung Jagat Bali ne, Dening ia taler kacingakin antuk Ida Bhetara ring Toh Langkir, dados malih Ida Bhetara Indra aminta lugraha ring Ida Bhetara Baruna, lawut kategul Prahune I Renggan kapuket – puket dening Gurita agung, dening asapunika wastu tan sida maglunjitan ikang Prahu satwinaluyania kadi batu magumi, Prahu I Renggan punika raris kewastanin Batu Biyaha, yukti kalah punah idep nia I Renggan. Malih nia I Renggan mapinunas makelaminia, dening Prahu ika sampun marupa bukit batu mawit irika malih nia I Renggan mapinunas kesarengin baan putran – putran nyane sami, saking irika I Gutra mapinunas wantah nunas Jagat Nusa Penidane kabeh. Mewastu Dewane ring Gunung Agung asung ia lugraha tur kaserahang teken I Gotra saha ia anyeneng dadi Dewa Nusa Penida ngaran. Magenah ia I Gotra ngaran I Mecaling ring Bias Mentig, sameton nia I Dalem Sahang magenah ring Bahingin jagat Nusa Penida, Lawut Ida Dalem Sahang ngamel Jagat Nusa Penida ne kabeh. Dados Ida Nyeneng Ratu Jagat Nusa Penida ngaran I Dalem Sahang magenah ring pradesa Bahingin ngaran.

I Dukuh Jumpungan taler magenah ring Jagat Nusa, ring tepining segara Tukad Penida, Putran nyane sami ia polih genah, sane sareng magenah ring tepining tukad Penida Ida taler mekarya kain belacu, sane magenah ring Jagat Ceningan ring Bakung Ida taler mekarya kain lelam, I Biya Raka ia magenah ring Sakenan ring Jungut Batu, sane Dewane ring Bukit Batu Biyaha ia meharan I Jiwang, sane Istri ia meharan I Yarum. Dewane di Padang Bay ia meharan I Rangga, Dewa ne di Sakenan Bali ia meharan I Rana, Dewane sane istri di Goa Lawah meharan Ni Puri, Dewane di segara ia meharan I Remes, Dewane di Bias Mentig Nusa ia meharan I Gotra I Mecaling ngaran Dewa ring Dalem Nusa, I Tolih ring Tunjuk, sametone Dalem Sahang ngaran magenah ring Jagat Nusa Penida ring Bahingin.ia ngamel jagat Nusa ne kabeh, Nanging hana idepnyane cacad saluiring hana panjak Nusane ia ngelah pianak jegeg mangda ngaturang ring Dalem Sahang, raina wengi wong istri ika, dadi sayan ageng meweh panjak Nusane kabeh, dados tangkil panjak Nusane rehning sampun merasa akeh ia pada nguningang. Ring sameton Ida Dalem Sahang sane malinggih ring Bias Mentig sane meharan I Gotra I Mecaling. 

Duaning akeh panjake sampun anguningang ring Ida Dalem Mecaling, wastu Ida tan Kengin Ida maduwe adi sameton idep nyane ala ngaran. Raris metangi tur memargi Ida meharan I Gotra I Mecaling pacang mituturin Ida Dalem Sahang, lawut mojar ida I Gotra ring Ida Dalem Sahang, Eda adi buka aketo angawa idep, dening adi ngamel Jagat Nusa ne kabeh, mula adi patut mituturin panjak adi kabeh ane angawa idep ala, Eda adi angawenin panjak adi ne sayan meweh, nora patut adi buka keto.

Lawut mesawur Ida Dalem Sahang” Ih beli dening tityang kojaranga angamel Jagat Nusa ne kabeh, nah ento ciriyang tityang panjak Nusa ne suba bakti, pada nyak sumuyub pada rep tekening tityang. Ento cirin tityange kanggo ngamel Jagat Nusa Penidane kabeh.

Malih mojar Ida I Gotra I Mecaling, yan keto pelaksanan adi, ento marupa ala idep adine ento ngaran. Paling melah lepasang adi angamel Jagat Nusa Penidane kabeh, lawut Ida masemu jengis tur kebrahmantyan Ida Dalem Sahang ring rakan idane I Gotra I Mecaling, Ida I Gotra wantah misadya pacang nandingin mayuda, premangkin raris ida angunus senjata keris luwih anebek – nebek ida Dalem Sahang, nanging tan sida I Gotra I Mecaling pacang ngalahang ngemademang ida Dalem Sahang, ngantos merareyan.

I Gotra I Mecaling ngaran, raris mapinunas ida I Gotra I Mecaling ring Dewane ring Gunung Agung, asung ia lugraha I Mecaling padang kasna, rupan padange ika sami putih – putih, akeh ia wenten ring Gunung Agung Besakih, lawut winantranin tur kepasupatinin padang kasna ika, wusan ia kepasupati marupa ia anak alit.

Risesampun ia marupa duwur raris ia kewastanin I Dalem Dukut, dening ia sampun dewasa ida Dalem Dukut, lawut ida mangkin keaduang ngelawan ida Dalem Sahang. Ida Dalem Dukut angawa keris Ratna Kencana tur kedagingin lengis paruhning Manuk Dewata, mangdane sida ngemademang ida Dalem Sahang, ida Dalem Dukut kairing antuk I Gusti Jelantik Bogol, dening mangkana wastu hana ujar nira Dalem Sahang sadurung nia pejah. Nah ne beli nyak lakar mati, nanging disubane beli ngalahin mati, kewala gaenang beli palinggih ring tepining Jagat Nusane sane ring tepining Segara kaja kangin. Ditu beli gaweakna palinggih Meru tinumpang sawelas aranakna Batu Medau, apan pematin beline mati kedawuhin, beli pacang mati ngalahin Iraka beli adi. Tur toya hana ring pucak Gunung Mundine ento lakar aban beli ke Segara, lumaris sira makerua atanding yuda, dahat rames yudane saling tebek katebekin, akeh para pangiring dane I Gusti Jelantik Bogol ngemasin pejah, lawut katimbalin ida Dalem Dukut anebek ida Dalem Sahang tumuli ida Dalem Sahang ngemasin pejah. Dados kairing pejah nira Dalem Sahang antuk prajurit dane I Gusti Jelantik Bogol, dening akweh sane ngemasin mati.

Sisaning pejah mayuda kari ia keadanin Si Wayan, Si Made, Si Nyoman, Si Ketut, wusan yuda ika kagelar wastu hilang nyat ikang toya Danu ne ring pucaking Gunung Mundi, rawuh mangkin ia itoya tan ngenah Danune ring Jagat Nusa Penida, raris ida Dalem Dukut mangda angamel Jagat Nusa Penida ne, saking I Gotra ngandikain ida Dalem Dukut mangda angamel Jagat Nusa Penidane.

Hana saking I Gotra I Mecaling ida dadi patih agung meparab Ida Ratu Gede Papak Badeng Dalem Nusa Penida, Magenah ida pada ring jagat Ped Nusa Penida, Ida Dalem Nusa ngaran magenah ring lor kuloning Nusa Penida ring tepining Segara tampek ngaran Bias Mentig, Ida Dalem Dukut magenah ring loring Nusa Penida ngaran magenah ring tepining Segara Jagat Ped Nusa Penida,
Makelamin nyane ida Dalem Dukut angamel Jagat Nusa Penidane, kewala tan becik kerasayang ring manah dening tan kesarengin antuk ida Dalem Nusa Papak Badeng Gede Mecaling, irika tumuli ida Dalem Dukut aminta kadi memaksa sumangden nya ida Dalem Nusa Papak Badeng Gede Mecaling nyarengin magenah ring puri, wastu ngantos kepaid tangan ida Dalem Nusa Papak Badeng Gede Mecaling sumangdan nyane mangiringang, dening mangkana wastu ngiring Ida Dalem Nusa magenah ring Puri. Tur sadya ngabih linggih Ida Dalem Dukut angamel Jagat Nusa Penida, ngaraning magenah ring tepining Segara lor Puri.

Ida Dalem Dukut sesai Ida kayun memargi mapikat titiran, tur sesai pemargan Idane kesarengin antuk Ida Dalem Papak Badeng Gede Mecaling Ida Dalem Nusa, Mungguing rabin Ida Dalem Dukut ida Ratu Ayu Mas Maketel serahina – rahina ring perantenan mekarya ajengan, kesarengin antuk Putrin Ida Istri sane mangaran Ni Ratu Ayu Mas magenah ring taman, saduaning ngerahina Ida Ayu Mas Maketel mekarya ajengan ring pewaregan, dados keni tangan Ida Ratu Ayu Mas Maketel dening gigin pangikian, jarijin tangan Idane keni ka kikih dening gigin pangikian rikalaning Ida ngikih kelapa pacang keanggen Ida hangelawar ajengan – ajengan, dados barak sami tain kikiane ika, dening ia kena getih jarijin tangan Ida Ratu Ayu Mas Maketel.

Wastu tan sida antuk Ida malih pacang ngarereh kelapa saduaning Ida istri – istri ring Puri, dados ika durus anggen Ida, keratengin kebaksenin, di sampun merasa suryane makibeh kawuh lawut rawuh rabin Ida, ngaran I Dalem Dukut kesarengin antuk Ida Dalem Mecaling Ida Pepatih Agung, dwaning Ida pada kalingtang rasa luwe miwah kasad, dados Ida sareng kalih keaturin rayunan lan toya mewadah caratan, usan Ida sareng kalih angajengin toyane lawut Ida amangan sareng kalih, pada tan mahitung paran, ri sampun Ida pada usan ngajengan wawu hana ujar petakon Ida Ratu Gede Mecaling, Ida sane dadi Patih Agunge, metakon ring Ida Ratu Ayu Mas Maketel rabin Ida Dalem Dukut,
Ih Ayu Mas ? kenken dadi barak endih makejang sambel gagecok kelapane tur nyak dadi melah tur jaen pesan? Apa ento kranane indayang orahin beli! Raris matur Ida Ratu Ayu Mas Maketel ring Ida Dalem Mecaling, tityang wantah ngalungsur kaiwangan tityang puniki ring beli sareng kalih, saiwang – iwang puniki dwaning tan wenten saking manah anggawe merupa kadi iki, taler titiang ngalungsur geng sinampura ring anggan beline sareng kalih dwaning saking jarijin tangan titiange polih keni kikihan, antuk gigin pangikihan puniki ngardi getih titiange nrebes wastu sami kelapane merupa abang kadi cingak tur rasayang beli sareng kalih, nanging boya sangkaning manah titiange mangda kelapane asapuniki, wenten manah titiang pacang malih ngarereh kelapa nanging tan wenten anak lanang panggihin titiang, dados kelapa puniki anggen titiang gagecok, tineresan titiang, mula gantin titiang mangda medaging iwang, langkung pisan yukti iwang titiang puniki ring anggan beli, saking titiang yuktin nyane ngaryanin beli sareng kalih ngajengang rah, nanging boya punika sangkaning manah titiang mangda tangan titiang puniki ngamedalang getih, ngantos ginegul puniki tangan titiang antuk kasa, indayang suryanin sareng kalih tangan titiang puniki beli.

Tumuli nyawurin raris Ida Dalem Dukut, nah adi yaning keto tatwan adine ring beli , eda ento buin panjanganga , dening beli amangan sareng kalih sekadi biasa, sayan – sayan sumingkin idep beli ngajengang, kadi rasane tan suwud – suwud beli amangan, dening rasang beli sayan – sayan luwung.

Siosan ring kadi asapunika sabdan Ida Dalem Dukut, hana manih tatwan Ida Dalem Dukut, yaning kene rasa luwung nyane gagecok kena winangan, mirib luwung iwak manusane, wastu mesawur Ida Dalem Mecaling, mirib luwung kati yaning hana, dadi hana malih tatwan Ida Dalem Dukut ring Ida Dalem Mecaling tatwa sasingidan.

Nah ne hana wong rare anak cenik sesai ia melali diwangan batan taru bunute, sesai ia melali mai ento tegarang ambil jogot sawiji, dening hana dina rawuh Coma Kajeng Kliwon, raris eling Ida Dalem Mecaling ring tatwan Ida Dalem Dukut, lawut Ida Dalem Mecaling ngambil wong rarene ento sawiji rikalaning surup suryane kawuh, irika Ida ngambil ring batan bunute diwangan jogot Ida sawiji, raris Ida meratengan awengi, ika lawut Ida pesta awengi, dwaning sampun kerasayang Ida suba melah, dados Ida senunggal dina Kajeng Kliwon Ida ngambil wong rare sawiji – sawiji, anyelat molas rahina senunggal Kajeng Kliwon Ida makarya pesta, dados sayan wengi Jagat Nusane sayan tenget kabeh, makelamin nyane sayan meweh panjak Nusane,
Beh yaning kene setunggal dina Kajeng Kliwon wong rarene tetep ilang sawiji – sawiji, irika diwangan di batan bunute di jaba Puri, dados tangkil kawitokan I Gusti Jelantik Bogol ke Klungkung Bali Gelgel, parek ring Ida Dalem Batu Renggong ring Klungkung Bali Gelgel, rawuh dane saking tangkil lawut dane tan wani dane malih magenah ring Ped, dados dane ngesub doh magenah dane ring Sompang ring Nusa Penida. Sapirang dinan nyane raris rawuh Ida Dalem Batu Renggong ring Jagat Nusa Penida ring Ped, dwaning tan kengin Ida maduwe sameton buka kene, dadi sayan metu kebrahmantiyan kayun Ida Dalem Batu Renggong.

Ri sedek Ida Dalem Dukut ring jaba diwangan, serawuh Ida Dalem Batu Renggong lawut nyagjag tur amojar Ida Dalem Batu Renggong ring arep Ida Dalem Dukut, sojar Ida Dalem Batu Renggong, Ih Adi Dalem Dukut? Singja patut manusa amangan iwak manusa jatma, mirib tusing adi totosan Dewa angardinin adi, isin alasan mirib dadi jatma sangkal kene adi mangan iwak manusa jatma, sing ja adi numitis manusa, dening kene idep pengelaksanan adine patut cai suba pejahang beli, jani lakar pejahang beli apan adi anggawe idep hala ngaran, iki adi hila – hila dahat ngaran, dadi hana malih sabda Ida amatra Ida Dalem Dukut, inggih beli tityang wantah ngiring ring wecanan beline pacang kepejahang dening langkung idep tityange ala puniki, dwaning sampun puniki wirasayang tityang getih iwak manusa jatma, anggen tityang sampun nagingin uraban kelapne sane mekikih, dening getih kari matah, punika sampun polih wirasayang tityang tan wenten malih pacang nandingin wirasan becike puniki,
Dados gagecok kelapane punika mangda beli taler mekarya , gagecok bang utawi barak ri sampun tityang pejahe, yan pacang pujawali ring Khayanganyadyan ring Paumahan , mangda taler beli ngadikayang sami, getih bawine ginanggen, nanging elingang tan dados lebengan getihe ika dumun mangda matah ginanggon, mula ika wirasang tityang ane madan uttamamelah luwung, nanging taler beli mekarya gagecok putih, inggih asapunika atur pari wekas tityang ne ring beli mangkin, inggih mangda taler beli ngilingang rawuh rwekasan, mangda eling tityang ring tityang, mangkin tityang nunas pamit pejah, lawut Ida Dalem Watu Renggong anrejang raris anebek, Ring jaba lawut pejah Ida Dalem Dukut pamekas ring jaba Puri, dados tan dadi layon Idane pacang kapundut ring Puri, tan dados bersihin ring jeroning Puri, apan Ida pejah ring jaba diwangan jero Purine makanuwang sang mati doh, muwang mati ring alase, tan wenang ika ginawa bersihin ring jeroning karang umahe, dening sang buta khala khali, yan nia mati pejah ring jeroning karang paumahan ika wenang bersihin ring jeroning karang paumahan.

Wusa sampun menersih layon Ida Dalem Dukut ring jaba, lawut irika ring jaba Ida kekaryaning Palinggih ring batan bunute Ida Dalem Dukut, dados kantun rabin Idane ring Puri I Ratu Ayu Mas Maketel sareng ring putran Ida sane istri Iratu Ayu Mas magenah ring Taman taler kesarengin Ida dening I Gotra Mecaling, Ida meparab Dalem Nusa Ratu Gede Papak Badeng malinggih Ida ring utara ring tepining segara taler Ida kayun amangan iwak manusa, dados malih Ida Dalem Batu Renggong kayune mangkin pacang nugel caling nyane I Dalem Nusa, Dados Ida Dalem Nusa tan kayun Ida pacang matugelcaling nyane, yan matugel caling tityang tan sida antuk tityang pacang amangan, dados mesaur Ida Dalem Batu Renggong, tur sada halus banban, nah adi, yaning aketo dadi adi amangan nanging rikalaning sasih kanem, sasih kapitu, kaulu,, Nanging yaning hana medaging cirine ring arep jebag manusane, hana cirinia ruaning pandan tur matorek pamor metampak dara ruaning pandan ika, lawut ginantung ring arep jebag pekarangan mepati antuk buluh tajep.

Yan hana buke keto cirin nyane, tan wenang adi memaksa jatma ring pekarangan ika, ane cen tusing ia medaging ciri, ento wenang adi memksa amangan ika, raris katugel caling Ida Dalem Nusa ring Gunung Agung Besakih, dados keambil keduduk tugelan muncuk caling nyane dening rabin Ida Dalem Watu Renggongdwaning ya kari Ida Dalem Nusa anganggen idep hala, amatining wong tanpa dosa, wastu malih Ida Dalem Watu Renggong pacang memaksa kayun Ida , pacang ngemademang Dalem Nusane, lawut Ida Dalem Watu Renggongangambil senjata keris sane luih, raris Ida memargi kairing dening rabi lawut sampun rawuh ring Ida ring Jagat Nusa ring Ped, digelis Ida Dalem Watu Renggong ngedawuhin Ida Dalem Nusa saking sisi diwangan, tanpajemuga ujar Ida Dalem Batu Renggong lawur Ida anebek Dalem Nusane, angusah hasa Ida anebek Dalem Nusane, nanging tan sida bingluh Dalem Nusane , ngantos meganti ganti senjata luih jati, nanging taler Ida Nusa tan sida pejah dening senjata luih.

Dados meweh Ida Dalem Batu Rengongdwaning Ida Dalem Batu Renggong tan sida pacang ngemademang Ida Dalem Nusane, wastu wenten atur Ida Dalem Watu Renggong ring ajeng rabin Ida, dados taler sekadi tityang mwewh, dwaning sampun saluiring senjata luih, taler ia tan sida ngemademang Ida Dalem Nusane, Puniki tityang polih marupa caling, polih tityang ring Besakih daweg tityang tangkil ngiring beli ring Besakih tityang polih, Indayang niki anggen ngemademang Ida Dalem Nusane, dados sekadi langsuh pesawur Ida Dalem Watu Renggong ring rabin Ida, Ih adi, kalengke marupa kene ia pacang nyidayang luglud, ane sedeng senjata keris ane madan uttama luih ya tusing nyidayang kelet, apa kalingke marupa kene, dados malih rabin Ida Dalem Watu Renggong matur alus tur banban, ih beli indayang niki ambil anggen ngemademang ipun Dalem Nusane, yan taler tan nyidayang pinih becik mantuk , sinah beli pacang ngaonang, raris Ida Dalem Batu Renggong angambil calinge ika, caling ika jaga anggen tategaran anebek Ida Dalem Nusane, diwawu Ida Dalem Batu Renggong pacang ngusah hasa pacang nebekang, lawut kacingak antuk Ida Dalem Nusa, sadurung Ida Dalem Batu Renggong nebekang, raris Ida Dalem Nusa Pejah, ngaran. Dados sami Ida matemahan wong sunia, sami dados tan kepanggih dening marupa sunia ngaran, kairing Ida antuk Bhuta Bhuti Khala Khali, Ibale Samar I Ratu Gede Mecaling ngaran Ida Dalem Nusa Iapak Badeng ring Ped, Ida mula drika duk dumun, menadi sayan tenget Jagat Nusan Penidane kabeh.

Rawuh magkin mula saking Ida angawe gering panes, tis, gerah merapah, gering garubug, nngutah bayar, sedina – dina wong pejah, sangkan hana den ira manusa mapiuning tur mapinunas tirta pakuluh, sami ngiring tur hana den sira caruning sasih, maduluran metabuh rah, rikalaning magentos ikang sasih anyelat telung dasa dina rahina metabuh rah.

Iki pangeling – eling ngaran ring Jagat Nusa Penida ngaran, sangkaning hana ia meharan Jagat Ped, hana saking kepaid ya magenah irika Ida Dalem Dukut, tur pejah Ida Dalem Dukut tur kepaid - paid . telas,
Mangkana tingkaing bumi Nusa nguni kala, aja wera muwang cawuh ring sapedagingan iki, apan nia uttama ngaran Panyungsungan Jagat Nusa lan Jagat Bali. Jahte smat ayuwa pati cawuh muwang wera, yan hana ngawerayang sedaging iki, wenang kaupedrawede Ira Bhetara Ped, Jagat Nusa Penida. Puput sinurat malih manut kadi babon nia ring Tanggal 22 Oktober 2005. olih Mangku Tude Gembrong, Banjar Nyuh. Desa Adat Nyuh Kukuh, Desa Ped. Nusa Penida. Klungkung Bali.

OM Sidhir astu yanamah. OM Suksma maha sampurna ya namah.